Holahhh.. Me again. Nisca. Fuckyeah!!
Really, what a bored nite. Currently doin my skripshit..? *what on english?
Hm, here's the problem of a last semester student like me.. Everyday forced to do this thing..
It's all about Amorphophallus...
Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl) ialah salah satu jenis Araceae yang berbatang semu, mempunyai satu daun tunggal yang terpecah-pecah dengan tangkai daun yang tegak yang keluar dari umbinya. Tangkainya belang hijau-putih, berbintil-bintil, panjangnya 50 – 150 cm. Perbungaanya, yang muncul setelah daun hilang dari permukaan tanah, terdiri atas tangkai bunga, seludang dan tongkol.
Tangkai bunganya, yang tingginya 50 – 120 cm, berwarna hijau dengan noda-noda pucat. Tongkolnya berbau tidak enak, terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian bawah bunga betina, bagian tengah bunga jantan dan bagian atas ialah bagian bunga yang mandul. Dikenal adanya 2 varitas, ialah A. Campanulatus var. Hortensis yang sudah dibudidayakan dan var. Sylvestris yang tumbuh liar di hutan jati atau di kebun-kebun yang tidak terpelihara. Tumbuh di dataran rendah sampai 800 m dpl. Untuk pertumbuhanya diperlukan tempat yang agak terlindungi.
Jenis ini diperbanyak dengan umbi anak atau mata yang terdapat pada kulit umbinya. Setelah tumbuh biasanya tidak memerlukan pemeliharaan, hanya tanah di sekitarnya perlu digemburkan. Jika ditanam dari umbi anak, umbi dapat dipanen 4 – 5 bulan kemudian, setelah tangkai daunnya membusuk. Jika matanya yang dijadikan bibit, suweg baru dapat dipanen setelah berumur 9 – 10 bulan.
God..... Skip to November pleaseee...
Comments
Post a Comment