Skip to main content

Cerita Basi yang Nancep Banget

Sebenernya ni cerita udah banyak banget kesebar di macem2 blog ama forum di negeri Indonesia kita tercinta ini,, tapi gatau kenapa, gw pengen aja nge repsol in ini disini.. Pertama kali gw baca ini di kaskus.. terus nemu lagi di beberapa blog yang ga sengaja gw buka.. hehe.. Menurut gw ceritanya rada LEBAY.. tapi moga aja jadi sadar ya, kalo yang baca..
Here we go..

Peter dan Tina




Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.









Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi




waktu denganku."









Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. Cuma kita berdua




saja yang tidak punya pasangan sekarang."




(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)









Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. Kita adakan permainan yuk?"




Peter: "Eh? Permainan apaan?"









Tina: "Eng... Gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi




pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. Gimana menurutmu?"









Peter: "Baiklah.... Lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan




ke depan."









Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... Semangat dong! Hari ini akan




jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"









Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film Iron Man 2 lagi maen




deh. Katanya film itu bagus"









Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. Tar pulang nonton kita ke




karaoke ya...




Ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."









Peter: "Boleh juga..."




(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang




malam harinya)









Hari ke 2:




Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,




suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati




mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah




kalung perak berliontin bintang untuk Tina.














Hari ke 3:




Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat




Peter.




Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli




sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di




foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai




berpegangan tangan untuk pertama kalinya.









Hari ke 7:




Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena




tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina




dengan lembut.









Hari ke 25:




Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,




langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka




duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan




suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan




melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.









Hari ke 41:




Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan




kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam




hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu




menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang




tahunnya.









Hari ke 67:




Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan




mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka Garfield




untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.









Hari ke 72:




Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.. Tina




penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya




mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu




meneteskan air mata.









Hari ke 84:




Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi




karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan




berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya




pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan




mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.









Hari ke 99:




Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.




Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.














15:20




Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."




Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu




mau minum apa?"




Tina: "Aku saja yang beli. Kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari




ini. Sebentar ya"




Peter mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta




selalu macet.



















15:30




Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.




Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah




panik.




Peter: "Ada apa pak?"




Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu




adalah temanmu"




Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.




Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak




tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.




Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.




Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.




Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.














23:53




Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih




bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan




surat ini dalam kantung bajunya."




Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia




segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi




terlihat damai.




Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan




erat.




Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat




dalam di hatinya.




Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.




Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.














Dear Peter...




Ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.




Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.




Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,




tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.




Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.




Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi




sebelumnya.




Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang




hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh




malam itu di pantai,




Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi




kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur




hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.









23:58




Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat




meniup lilin ulang tahunku?




Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya..




Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99




hari!




Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!




Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku




kesepian!




Tina, Aku sayang kamu...!"









Jam dinding berdentang 12 kali.... Jantung Tina berhenti berdetak.




Hari itu adalah hari ke 100...











Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.

Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.

Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan

pernah kembali lagi.


*sebenernya dalam cerita ini mereka mau nonton Troy. Tapi basi. Gw ganti jadi Iron Man 2. Hehe
*lagi2 gw ganti.. Peter ngasih Teddy bear.. bukan garfield. Tapi karena gw suka garfield.. gw ganti! haha


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kool Stuff!

Check this out! Here's the koolest song by dashboard confessional! It was so ME! Hahaha... Stolen We watch the season pull up its own stakes And catch the last weekend Of the last week Before the gold and the glimmer have been replaced Another sun soaked season fades away You have stolen my heart You have stolen my heart Invitation only Grand Farewells Crash the best one Of the best ones Clear liquor and cloudy eyed Too early to say goodnight You have stolen my heart You have stolen my heart And from the ball room floor We are in celebration One good stretch before our hibernation Our dreams assured and we all Will sleep well Sleep Well Sleep Well Sleep Well you have stolen you have stolen you have stolen my heart I watch you spin around In your highest heels You are the best one Of the best ones We All Look Like We Feel you have stolen my you have stolen my you have stolen my heart

Penny Loafer and Vintage Looks

Okay okay.. Here's my another wishes.. (damn, i want everything i see.. -____- ) First: Penny Loafer Okaay, maybe it looks sooo soo out of date! Yes it is! But I like something classic, vintage, retro, or whatever it says.. A MUST HAVE ITEM FOR THIS MONTH !! 2. Vintage Outfits I want that look -___- but im too short.. no problemo! I'll fix it and look for some vintage stuff :)) And I'll mix all of them with my next black or brown penny loafer! Can't wait to looking for it!! ^^

HighSchool Flashback -unrated-

Hal apa yang paling ngebetein sepanjang idup gue? Kalo mau jujur si, ya pas gue diem di kosan gue yang berukuruan 3x3 meter beralaskan kayu dan berdindingkan bilik reyot yang kalo ada ujan langsung roboh. Heheh, gak seekstrim itu sih, tapi kamar dikosan gue tu emang kecil banget. Buat seorang cewe yang lagi ranum-ranumnya dan selalu ngerasa hot, young, and sexy, kamar jenis gini nggak banget kan? Yang hanya dilengkapi dengan Radio, teko listrik, Magic com, hape, en Laptop… Bawa TV, tapi gak bisa nangkep siaran kalo gak pake antenna luar. Bete gak sih lo kalo jadi gue?? Dan yang nambahin penderitaan gue, adalah temen-temen satu kosan gue yang sama sekali gak akrab ama gue. Macan semuanya! Gimana gue bisa idup coba? Dibilang gue jutek? Enggak sih, gue Cuma males aja kalo harus nyengir mulu tiap gue ketemu mereka. Dibilang baik? Yaeyalaaah… secara gitu gue yang always ngasih bantuan sebisa mungkin terhadap mereka yang membutuhkan. Kurang baik apaan coba gue? Tapi, ada 2 orang senior diko